By Vikkie Kuponiyi | @NEONINETY

Gagasan tentang peran gender telah berkembang pesat sejak 1966 ketika setelan Le Smoking, tuksedo pertama untuk wanita oleh Yves Saint Laurent, menciptakan sensasi. Kini, garis perbedaan antara maskulinitas dan feminitas menjadi kabur dibandingkan abad ke-20. Ketika masyarakat mulai terbuka dan menerima terobosan peran gender, mode, kecantikan, dan pengaruh industri K-pop mencerminkan perubahan dan kebebasan berekspresi tersebut. 
Dalam beberapa tahun terakhir, ada banyak momen signifikan dalam industri busana yang menggambarkan perubahan ini. Dalam Vogue edisi Desember 2020, Harry Styles menjadi model sampul dengan gaun frill berbahan lace. Gaun ini dibuat oleh Alessandro Michele yang digabung dengan blazer model double-breasted. Desainer Amerika Rick Owens mendesain sepatu bot hak tinggi untuk pria. Telfar Clemens, desainer Liberia-Amerika dari brand mode avant-garde uniseks Telfar, merilis tas “Shopping Bag” miliknya pada tahun 2019. Tas tersebut dijuluki oleh majalah Dazed sebagai “Aksesori Paling Penting di Dunia.” Semua ini merupakan hasil dari individualisme dan ekspresi diri yang menjadi lebih sering kita jumpai di industri mode dan kecantikan. Kemajuan ini menjadi lebih terwujud di industri K-pop ketika lebih banyak orang terjun ke dalam industri mode dan kecantikan.

Styling Uniseks

Untuk mendapatkan pemahaman lebih mengenai peran gender dalam mode, kami berbicara dengan Ahn Dooho, seorang penata busana untuk beberapa artis Korea, termasuk HyunA dan DAWN. Ketika ditanya tentang perasaan mereka mengenai pria yang mengecat kuku mereka, beliau menjawab, “perilaku terkait gender seharusnya bebas.”

Dawn dan HyunA seringkali bekerja sama dengan Ahn Dooho. Saat ditanya bagaimana dia memasukkan gaya khasnya ke dalam karyanya, dia berkata, “melalui banyak diskusi, saya menyarankan gaya saya kepada mereka dan menyesuaikan dengan ide mereka.” Ahn Dooho mengambil pendekatan yang lebih ortodoks dan avant-garde untuk gayanya bersama HyunA dan DAWN. Dia “menghargai warna dan bahan” dan percaya bahwa “itu lebih penting daripada siluet,” menyarankan bahwa pakaian lebih penting dibanding dengan menyesuaikan kontur badan seseorang. Meskipun ia “memperhatikan gender” saat styling kliennya, ia juga senang menunjukkan “visual yang kontras dengan jenis kelaminnya” karena lebih “menggairahkan” dan “memaksimalkan daya tarik seseorang.” Beliau selalu mempertimbangkan jenis kelamin kliennya, tetapi tidak membiarkan hal itu membatasi pendekatan dan ide kreatifnya saat menata gaya. 

Ahn Dooho menata HyunA untuk comebackI’m Not Cool” dengan Converse x Ambush Chuck 70 Fuzzy High Tops, gaun kemeja The Attico yang dikenakan dengan dasi bergaris berkilau dengan sarung tangan satin, serta Topi Floss Fred Work yang digabungkan dengan fishnet putih. Unsur maskulinitas dan feminitas saling melengkapi dalam pakaian ini. Unsur maskulin dapat dijumpai dari gaya topi dan blazer padded, sedangkan unsur feminin dapat dijumpai lewat sarung tangan satin dan fishnet. Bahkan di dalam setiap pakaiannya, akan selalu ada kontras antara prinsip ideal gender.

Video musik “Make a Wish” NCT memiliki beberapa momen ikonik yang dapat kita ingat. Busana yang dilengkapi dengan kombinasi mutiara dan kalung rantai, perpaduan gaya maskulin dan feminin. Pakaian satin hitam membantu perhiasan emas dan permata untuk menonjol dan penjajaran rantai dan mutiara digunakan untuk gaya pakaian berbeda termasuk jaket wol. Seperti mutiara, tweed juga sering dikaitkan dengan gaya feminitas. Elemen feminin yang dipadukan dengan jaket bomber Gucci dan kalung rantai emas menghapus perbedaan gender.

Memadukan elemen gaya feminin dan maskulin merupakan tren yang sering kita jumpai dengan gaya busana NCT. Selama panggung MBC Gayo Daejejeon dimana Ten melakukan sebuah pertunjukan kolaborasi bersama Shownu Monsta X, ia mengenakan rantai pinggang berlian. Secara tradisional, rantai pinggang dikenakan oleh wanita, namun bukan berarti bahwa hanya wanita yang bisa memakainya. 

Shownu juga telah mendobrak standar gender dengan pakaian seperti crop top. Baru-baru ini, untuk comeback Monsta X “Fatal Love,” Shownu mengenakan setelan merah dengan blazer yang dipotong untuk penampilan panggung M Countdown, yang dirancang khusus oleh Ann Armadio

Armadio merupakan sosok di balik celana panjang ornamen dan blazer crop yang dikenakan Rain untuk pertunjukannya bersama J.Y.P di Golden Disc Awards 2020, dan setelan crop merah untuk video musik BOL4Lipstick”.

Pria dalam Dunia Kecantikan

Ketika ditanya apa perbedaan gaya antara artis barat dengan artis Korea, Ahn Dooho menjawab “Korea tampaknya menginginkan gaya yang ringan dan tampan untuk pria.” Elemen styling ini terlihat dalam video musik “Kick It”. Tampilan eyeshadow copper yang dikenakan oleh Doyoung disandingkan dalam konsep seni beli diri yang sangat maskulin. 

Pada tahun 2020, NCT Dream berkolaborasi dengan brand Candylab dalam koleksi lipstik. Mereka juga melakukan pemotretan majalah ELLE Korea dengan memakai lipstik. Normalisasi pria yang mengenakan rias wajah bisa dibilang menjadi salah satu kemajuan terbesar dalam industri kecantikan. Anggota Dream juga mengeksekusi bagaimana pria bisa memakai rias wajah dengan indah, sekaligus merombak peran gender dalam dunia kecantikan.

Dalam Allure Korea edisi Februari 2021, Ahn Dooho menata DAWN untuk sebuah pemotretan pictorial yang terdiri dari beberapa gambar yang dipenuhi warna dan semangat. Riasan kemerahan DAWN yang digabungkan dengan perhiasan berlian buatan untuk rias wajahnya bisa dikatakan mirip dengan gaya feminitas. Nuansa merah muda, merah, biru dan hijau menjadi konsisten di seluruh bagian, dengan tambahan mainan dan permen sebagai aksesori, yang menghasilkan citra yang lebih ceria dan muda. Sebaliknya adalah karya terbaru DAWN, seperti “DAWNDIDIDAWN” dan “Money.”

Dalam sebuah pemotretan dengan majalah Star1, NCT Jungwoo, Mark, dan Haechan muncul dengan atasan bahan sifon krem. Citra kelembutan dalam pemotretan menantang gagasan maskulinitas dan menunjukan bahwa ada cara berbeda untuk mengekspresikan maskulinitas dan dapat disampaikan dengan lembut.  NCT 127 dikenal dengan konsep mereka yang lebih macho dan maskulin dalam musik mereka, namun dalam pemotretan kali ini, kita melihat sisi lain dari anggota NCT 127. Rasa persaudaraan digambarkan melalui gaya dan suasana yang lembut. Saat ditanya tentang perbedaan antara gaya video musik dan gaya majalah, Ahn Dooho mengatakan bahwa “majalah seringkali memperlihatkan sisi baru dari artis.”

Sementara mode dan kecantikan di industri K-pop terus berubah, dan artis lebih memanjakan dalam ekspresi diri tanpa batasan berbasis gender, Ahn Dooho percaya bahwa masa depan mode ada di dalam tangan artis musik Korea yang “memiliki masa depan yang beragam.”


Ingin tahu lebih banyak tentang mode? Lihat Koleksi Capsule Gucci KAI di sini!